Coach Justin Usul AFC Dibagi Dua, Respons Dominasi Bahrain juga Timur Tengah

Federasi Sepak bola Bahrain mengajukan permintaan kontroversial untuk Konfederasi Sepak Bola Asia ( AFC ) untuk memainkan laga kontra Timnas Indonesia dalam tempat netral. Hal ini menyebabkan respons keras dari Coach Justin, orang pengamat sepak bola yang tersebut kerap mengutarakan pendapatnya secara lantang. Justin mengusulkan agar AFC dibagi berubah jadi dua, lantaran dominasi negara-negara Timur Tengah dianggap terlalu kuat pada pengambilan keputusan.

Coach Justin menegaskan bahwa AFC perlu berperan adil pada menanggapi permintaan Bahrain tersebut. Menurutnya, jikalau AFC mengakomodasi permintaan yang dimaksud dinilai tidaklah fair, maka Nusantara kemudian negara-negara Asia non-Timur Tengah lainnya penting mengambil sikap tegas, bahkan mempertimbangkan langkah ekstrem.

“Kalau AFC setuju dengan permintaan Bahrain, kita mampu semata pindah ke Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC), atau lebih banyak baik membentuk konfederasi baru yang mana khusus diisi negara-negara non-Timur Tengah. Kita lobi FIFA agar AFC dibagi dua,” cuit Coach Justin dalam akun Twitter pribadinya.

Dominasi Timur Tengah dalam AFC

Pernyataan Coach Justin tidak tanpa alasan. Ia mencerminkan keresahan banyak negara di luar Timur Tengah yang tersebut merasa kerap dirugikan oleh keputusan-keputusan AFC. Dominasi negara-negara dari kawasan Timur Tengah pada rangka AFC, yang digunakan sebagian besar diisi oleh orang-orang dari wilayah tersebut, dinilai rutin kali melahirkan kebijakan yang condong menguntungkan mereka. Hal ini memunculkan kesenjangan bagi negara-negara Asia lain, diantaranya Indonesia.

Keputusan-keputusan AFC yang tersebut dianggap menguntungkan satu pihak inilah yang digunakan menimbulkan Justin menyerukan perubahan, bahkan mempertimbangkan meninggalkan dari AFC apabila status ini terus berlanjut.

Baca juga:  Set Piece yang digunakan Ubah Nasib Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2024

Salah satu opsi yang digunakan disuarakan Coach Justin adalah bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC). Meskipun terdengar ekstrem, langkah ini dapat membuka kesempatan lebih banyak besar bagi Tanah Air untuk tampil ke event internasional seperti Piala Dunia, mengingat persaingan ke OFC lebih lanjut ringan dibandingkan di dalam AFC. Namun, Justin juga menyadari bahwa berpindah konfederasi bukanlah langkah yang dimaksud mudah, juga akan memerlukan persetujuan dari FIFA dan juga pertimbangan dampak lain, seperti inovasi jadwal juga dampak ekonomi.

Meskipun demikian, usulan pindah ke OFC dapat berubah menjadi taktik negosiasi yang digunakan kuat untuk menunjukkan bahwa negara-negara non-Timur Tengah bukan akan tinggal diam jikalau AFC terus mengeluarkan kebijakan yang dimaksud tidaklah adil.

Sikap Tegas Tanah Air Diperlukan

Dalam pandangan Coach Justin, Tanah Air lalu negara-negara Asia lainnya harus bersikap lebih tinggi tegas terhadap AFC. Menurutnya, AFC seharusnya berubah jadi wadah yang dimaksud adil bagi semua anggotanya, tanpa ada dominasi dari satu kawasan tertentu. Jika situasi ini dibiarkan, negara-negara non-Timur Tengah akan terus berada di bawah bayang-bayang tindakan yang menguntungkan pihak lain.

Sebagai salah satu negara dengan perkembangan sepak bola yang dimaksud pesat, Tanah Air diperlukan menunjukkan keberanian di menyuarakan keadilan lalu kesetaraan pada sepak bola Asia. Jika AFC tidaklah memperbaiki tata kelolanya, maka risiko hilangnya kepercayaan negara-negara anggotanya akan semakin besar.

Artikel ini disadur dari Coach Justin Usul AFC Dibagi Dua, Respons Dominasi Bahrain dan Timur Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *