Ibukota – Enea Bastianini, pria kelahiran 30 Desember 1997 di dalam Rimini, Italia, merupakan salah satu atlet sepeda MotoGP yang digunakan terus menantang perhatian dunia. Mengawali karier dalam bumi balap sejak usia muda, Bastianini menunjukkan bakat luar biasa yang akhirnya membawanya ke kompetisi level tertinggi.
Sejak debut di dalam kelas utama MotoGP pada 2021, Enea Bastianini berubah menjadi sorotan dengan gaya balapnya yang tersebut agresif serta berani. Mengendarai Ducati, Bastianini tampil impresif, menyebabkan berbagai pendatang terpukau dengan kemampuannya.
Pembalap yang digunakan dikenal dengan julukan “La Bestia” (The Beast), membuatnya banyak kali bermetamorfosis menjadi ancaman bagi atlet sepeda lain di lintasan. Performanya yang dimaksud tegas menghadirkan namanya semakin diperhitungkan ke antara pembalap-pembalap top dunia.
Mengenal lebih besar di Enea Bastianini
Pria kelahiran pada 30 Desember 1997 di dalam Rimini, Italia, memulai karier balapnya sejak usia dini, mengikuti langkah sejumlah atlet sepeda lain yang mana memulai dari perlombaan minimoto sebelum beralih ke kategori ke kasta yang tersebut lebih banyak tinggi.
Bastianini memulai debut di Moto3 pada tahun 2014 dengan tim Junior Team GO&FUN Moto3. Meski baru pertama kali berlaga ke kelas tersebut, ia dengan segera memperlihatkan bakatnya dengan meraih beberapa podium.
Dijuluki dengan julukan La Bestia, Bastianini pada masa kini menjadi salah satu peserta balap MotoGP paling menawan di dalam eranya pada waktu ini, khususnya dikarenakan persaingannya dengan rekan setimnya, Francesco Bagnaia, di tim Ducati Lenovo.
Puncak karier Bastianini di dalam Moto3 tercapai pada 2016 pada waktu ia finis di peringkat kedua klasemen akhir. Setelah sukses di beberapa musim Moto3, ia naik ke Moto2 pada 2019 sama-sama Italtrans Racing Team.
Kemudian, pada 2020, Bastianini meraih penghargaan juara planet Moto2 pasca tampil sangat cukup baik, lalu membuka jalan bagi debutnya dalam MotoGP. Bastianini memulai debutnya pada MotoGP pada 2021 dengan tim Esponsorama Racing.
Dalam debutnya pada MotoGP, Bastianini menghadapi tantangan yang mana cukup besar pada kelas utama. Namun, ia dengan cepat beradaptasi dengan persaingan yang dimaksud cukup dibilang sangat ketat.
Setelah menyeberangi awal debutnya ke kasta tertinggi, pada musim 2022, Bastianini bergabung dengan Gresini Racing juga meraih banyak hasil yang dimaksud membanggakan, diantaranya kemenangan pertamanya di dalam Grand Prix Qatar.
Bastianini dikenal dengan gaya balapnya yang tersebut sangat agresif. Kemampuan menyalipnya yang tersebut luar biasa, sama-sama teknik balap yang digunakan halus namun agresif, memungkinkannya melakukan manuver menantang dengan presisi tinggi.
Selain itu, kemampuannya pada menjalankan ban selama balapan banyak membuatnya tampil kuat pada lap-lap akhir, sementara banyak peserta balap lain mulai kehilangan performa pada pada waktu itu.
Sebagai rekan setim dalam Ducati Lenovo, Enea Bastianini juga Francesco Bagnaia kerap bermetamorfosis menjadi perbincangan hangat antara satu serupa lain. Bagnaia, yang merupakan peserta balap berbakat dengan berbagai prestasi, telah terjadi menciptakan rivalitas mengejutkan dengan Bastianini.
Keduanya kerap bersaing ketat ke lintasan, saling memacu keterampilan serta kecepatan motor untuk mencapai performa terbaik. Rivalitas ini tidak ada semata-mata menambah daya tarik balapan, tetapi juga meningkatkan standar kompetisi dalam tim Ducati.
Selain itu, penampilannya yang konsistensi selama musim 2022 menjadikannya semakin diperhitungkan di perburuan penghargaan juara dunia. Salah satu momen terbaiknya di karier Bastianini adalah kemenangannya di dalam Grand Prix Qatar 2022.
Tak hanya sekali itu, baru-baru ini Enea Bastianini meraih kemenangan pada MotoGP Emilia Romagna 2024 pada Sirkuit Misano, Italia. Ia berhasil mempertahankan kedudukan start ketiga pada waktu balapan 27 lap dimulai.
Hal ini berubah jadi kemenangan kedua bagi peserta balap Italia berusia 26 tahun itu musim ini, lalu yang dimaksud ketujuh secara keseluruhan pada MotoGP. Kejayaan ini membuatnya kembali naik ke tempat ketiga klasemen sementara MotoGP dengan 282 poin,
Kejayaan yang disebutkan tidak ada hanya saja berubah menjadi tonggak penting pada kariernya, tetapi juga meningkatkan kekuatan posisinya sebagai salah satu peserta balap muda paling menjanjikan di dalam MotoGP.
Dengan usianya yang mana masih muda, Enea Bastianini diprediksi memiliki masa depan cerah pada dunia balap. Ambisi, kerja keras, juga kemampuannya membuatnya berubah jadi salah satu bintang yang tersebut terus bersinar di kompetisi MotoGP.
Artikel ini disadur dari Profil Enea Bastianini, pembalap muda “La Bestia” asal Italia