Mengapa Naoya Inoue Harus Berpikir 2 Kali untuk Naik Kelas Terlalu Tinggi?

Mengapa Naoya Inoue harus Berpikir dua kali untuk naik kelas terlalu tinggi? Kebangkitan Naoya Inoue melalui bola tinju sangat luar biasa juga penyiar veteran kemudian mantan pemegang penghargaan Raul Marquez percaya bahwa Naoya Inoue masih miliki sejumlah hal yang dimaksud dapat diberikan untuk olahraga ini.

Juara tak terbantahkan dua kali, yang dimaksud pada saat ini berkuasa dalam kelas bulu junior, Naoya Inoue menghasilkan para petinju kelas globus terlihat seperti pemula dengan kekuatan eksplosif. Sebagai salah satu petinju dengan kemampuan pound-for-pound terbaik pada dunia tinju juga tentunya petinju Negeri Matahari Terbit terhebat di sejarah, Monster KO Naoya Inoue menyebabkan para penggemar mendambakan kembalinya ia pada bulan Desember, meskipun belum ada lawan yang secara resmi diumumkan.

Marquez baru-baru ini berbagi pemikirannya tentang karier Inoue lalu tantangan potensial yang mana akan dihadapi petarung yang dimaksud dijuluki “The Monster.” Saat ditanya tentang seberapa sangat jauh Inoue, 28-0 (25 KO), dapat melangkah di hal divisi, Marquez merasa kagum sekaligus berhati-hati. Ia yakin bahwa kelas bulu bisa jadi menjadi batas kemampuan Inoue.

“Mereka berbicara tentang ia akan naik ke kelas 63,5 kg atau bahkan 66,6 kg, tapi saya pikir itu terlalu berlebihan,” kata Marquez terhadap BoxingScene.

“Tentu saja, Manny Pacquiao pernah melakukannya – ia memulai dengan berat badan 48 kg kemudian naik ke 66,6 kg, bertarung berjuang melawan orang-orang seperti Margarito ke kelas 69,8 kg.”

Namun Pacquiao adalah binatang yang tersebut berbeda. Inoue telah lama bertarung dua kali tahun ini, mengungguli kedua pertarungan yang disebutkan dengan KO – meskipun tidak ada ada penampilan yang mana spektakuler seperti tahun-tahun sebelumnya. Ia dijatuhkan pada ronde pertama oleh Luis Nery sebelum menghentikan Nery pada ronde keenam, kemudian ia membiarkan TJ Doheny yang tersebut terlihat lebih banyak besar untuk meraih kesuksesan di dalam awal pertandingan sebelum dengan sabar menghantamnya hingga kalah pada ronde ketujuh.

Baca juga:  Waduh! Mees Hilgers Absen Lawan Jepun juga Arab Saudi, Keamanan Timnas Nusantara pada Bahaya

Ada beberapa ramalan mengenai apakah Inoue, pada usia 31 tahun, masih berada pada keadaan prima – teristimewa oleh sebab itu petarung dengan berat badan lebih lanjut rendah cenderung tambahan cepat menua. Namun, Marquez bukan khawatir.

“Saya rasa beliau masih ada ke sana, bung,” katanya. “Dia masih memiliki banyak pertarungan yang tersisa ke di dirinya. Saya tak sabar untuk mengawasi apa yang akan ia lakukan selanjutnya.”

Salah satu laga yang tersebut menghasilkan para penggemar bersemangat adalah sebuah laga potensial antara Inoue serta pemegang gelar kejuaraan divisi bantam Junto Nakatani, yang telah dilakukan menghasilkan kejutan tersendiri. Bagi Marquez, prospek laga sesama petinju Negeri Matahari Terbit ini sangat menarik.

“Itu adalah pertarungan yang mana ingin saya saksikan,” kata Marquez. “Pada tahap kariernya pada waktu ini, Anda ingin mengamati Inoue bertarung di dalam laga-laga besar. Mengapa mengambil risiko berperang melawan seseorang yang mana tiada mempunyai nama? Saya ingin sekali menyaksikan laga itu.”

Artikel ini disadur dari Mengapa Naoya Inoue Harus Berpikir 2 Kali untuk Naik Kelas Terlalu Tinggi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *