Indeks

Apakah Gerd Disebabkan oleh Stres? Kenali Gejalanya

JAKARTA Gerd dipercaya disebabkan oleh stres. Beberapa penelitian melaporkan bahwa kemungkinan mengalami gejala gerd meningkat pada pendatang yang tersebut sedang stres.

Stres dapat memengaruhi sensitivitas esofagus. Dalam sebuah penelitian kecil pada 2017, para peneliti memberikan hormon pelepas kortikotropin (CRH), neuropeptida yang dimaksud dilepaskan selama stres , untuk partisipan yang mana sehat melalui infus intravena.

Dilansir dari Health Line, Hari Minggu (17/11/2034), dia menemukan bahwa CRH meningkatkan sensitivitas esofagus terhadap aktivitas listrik. Saat stres, Anda bermetamorfosis menjadi lebih tinggi sensitif terhadap sebagian kecil asam pada esofagus.

Gejala Gerd

Sebuah studi pada 2023 dalam Sri Lanka menemukan bahwa warga dengan tingkat stres sedang hingga tinggi miliki kemungkinan 1,95 kali tambahan besar untuk mengalami gejala gerd daripada penduduk dengan tingkat stres rendah. Mereka yang mana mempunyai tingkat stres lebih lanjut besar mempunyai gejala gerd yang mana lebih besar sering, termasuk:

1. Heartburn
2. Regurgitasi
3. Nyeri dada
4. Batuk
5. Sendawa

Sebuah studi pada 2019 berdasarkan survei terhadap pelajar Arab Saudi menetapkan bahwa gerd lebih besar umum berlangsung pada merekan yang mana terpapar stres yang digunakan dirasakan tinggi.

Gerd serta Aspek Kesehatan Mental

Kondisi kesejahteraan mental, termasuk kecemasan juga depresi, juga dapat meningkatkan risiko gerd. Sebuah studi pada 2021 mencatat bahwa kecemasan dan juga depresi lebih tinggi umum berlangsung pada pemukim muda dengan gerd dibandingkan pada dia yang dimaksud tiada mengalaminya.

Artikel ini disadur dari Apakah Gerd Disebabkan oleh Stres? Kenali Gejalanya

Exit mobile version