Indeks

Emas lalu Rekor Veddriq Leonardo-Rizki Juniansyah ke Olimpiade Paris 2024

Panggung Olimpiade Paris 2024 dihebohkan dengan prestasi yang digunakan diukir dua atlet Indonesia, yakni Veddriq Leonardo dan juga Rizki Juniansyah . Hal ini berkaitan dengan keberhasilan merekan merebut dua medali emas dari cabang olahraga (cabor) panjat tebing lalu angkat besi.

Dua emas yang dimaksud diraih Veddriq kemudian Rizki ke Olimpiade Paris 2024 menyamai perolehan medali kontingen Indonesi di dalam Olimpiade 1992 Barcelona. Saat itu Tim Merah Putih meraih dua medali emas lewat Susy Susanti kemudian Alan Budi Kusuma.

Euforia 32 tahun silam, seakan berubah menjadi penanda kebangkitan olahraga Nusantara pada panggung olahraga tertinggi dunia. Keberhasilan ini semakin terasa spesial lantaran bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus mendatang.

Tentunya ini tidak langkah-langkah yang mana singkat untuk Veddriq lalu Rizki bisa saja memutar Lagu Indonesia Raya berkumandang ke Olimpiade Paris. Sehingga ini bukanlah hanya sekali menjadi kejadian yang membanggakan namun sulit untuk dilupakan.

Doa Ibu Tembus ke Langit

Kebahagiaan terpancar dari warga tua Veddriq ketika mengetahui putranya berhasil merebut medali emas Olimpiade Paris 2024 dari cabor angkat besi. Di laga final, Veddriq menorehkan catatan waktu tercepat 4,75 detik atau unggul 0,02 detik dari Wu Peng selama China.

Ini pertama kalinya pada sejarah, Nusantara berhasil menyumbangkan medali ke Olimpiade. Pasalnya, sejak keikutsertaan kontingan Merah Putih di pesta olahraga empat tahunan ini, cabor panjat tebing tak pernah menyumbangkan medali. Baru kali ini, Veddriq mengakhiri dahaga medali dari cabor panjat tebing.

Ini tentunya merupakan prestasi yang digunakan cukup membanggakan, sebab ini medali emas pertama yang tersebut diraih kontingen Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024. Perasaan bangga juga dirasakan pemukim tua Veddriq.

Rosita Hamzah mengaku sejak awal Veddriq punya keinginan yang tersebut kuat untuk tampil di Olimpiade. Bahkan ketika ada kebakaran hutan di dalam Kalimantan, beliau kekal berlatih di bawah kabut asap yang tersebut memenuhi langit Kalimantan.

Setiap kali Veddriq ingin menjalani Latihan, beliau terus-menerus meminta-minta doa dari ibunda tercinta. Doa yang tersebut dipanjatkannya itu seolah menembus langit, serta Veddriq akhirnya sanggup mengalungkan medali emas ke Olimpiade Paris 2024.

“Selalu berdoa setiap detik untuk Veddriq,” cetus Rosita.

Ritual yang mirip juga direalisasikan ibunda Rizki Juniansyah, Yeni Rochaeni. Dia terus-menerus berdoa sebelum putranya berhasil mencatatkan sejarah meraih medali emas dengan total angkatan 354kg (snatch 155kg dan juga clean and jerk 199kg) sekaligus mencatatkan Olympic Record. Hal ini pertama kalinya cabor angkat besi menyumbangkan medali emas untuk Indonesi di pesta olahraga empat tahunan ini.

Kedekatan Rizki dengan ibunya tidaklah hanya sekali pada Olimpiade Paris 2024, tapi sudah ada berlangsung sejak lama. Rizki punya kebiasaan memuliakan ibunya pada bermacam hal, seperti ritual mencuci kaki ibunya juga meminum air tersebut. Seperti pada waktu mengikuti perlombaan IWF World Cup 2024 di Thailand, Rizki mencuci kaki ibunya juga meminum airnya.

Rizki mengaku terus-menerus merasakan adanya kekuatan tersendiri pada saat melakukan hal tersebut. “Saya sebelum terlibat kompetisi itu biasanya mencuci tangan lalu kaki ibu dengan air sesudah itu airnya saya minum,” ujar Rizki beberapa waktu lalu.

Artikel ini disadur dari Emas dan Rekor Veddriq Leonardo-Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024

Exit mobile version