JAKARTA – Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati pada 31 Mei setiap tahun. Asap tembakau mengandung lebih besar dari 7.000 materi kimia, dengan sedikitnya 70 material kimia ditetapkan sebagai karsinogen.
Bahan kimia ini menyebabkan neoplasma dengan memutasi DNA di sel-sel. Misalnya, benzopyrene mengganggu gen penekan tumor penting p53, yang tersebut menyebabkan neoplasma paru-paru, sementara N-nitrosonornicotine, yang dimaksud teristimewa lazim di tembakau tanpa asap, dikaitkan dengan tumor ganas esofagus dan juga mulut.
Dilansir dari Times of India, Hari Jumat (31/5/2024), hubungan antara karsinogen ini lalu berubah-ubah jenis neoplasma telah lama terdokumentasi dengan baik. Kanker paru-paru sebagian besar disebabkan oleh rokok serta merokok bidi, sementara karsinoma mulut kerap dikaitkan dengan mengunyah tembakau, gutka, lalu pan.
Kanker esofagus dikaitkan dengan semua bentuk merokok kemudian mengunyah tembakau, serta neoplasma kandung kemih juga pankreas dikaitkan dengan karsinogen yang tersebut ditemukan di tembakau. Kanker ginekologis, diantaranya karsinoma serviks juga ovarium, semakin terkait dengan merokok.
Orang yang tersebut bukan merokok juga menghadapi risiko yang tersebut signifikan. Selain itu, jikalau manusia ibu merokok selama kehamilan, hal itu dapat mengakibatkan permasalahan janin seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, kemudian hambatan perkembangan.
Berlawanan dengan kepercayaan umum, rokok rendah asap juga rokok elektrik juga menyebabkan risiko kanker. Rokok yang dimaksud mengandung nikotin juga zat berbahaya lainnya yang dapat menyebabkan tumor ganas paru-paru juga tenggorokan. Berhenti merokok adalah langkah paling penting menuju pencegahan kanker.
Tubuh mulai memperbaiki dirinya sendiri segera setelahnya berhenti merokok, misalnya, tekanan darah serta detak jantung kembali normal pada hitungan menit. Dalam waktu 20 menit setelahnya berhenti, detak jantung juga tekanan darah turun. Setelah 12 jam, kadar karbon monoksida pada darah kembali normal.
Dalam waktu 2 minggu hingga 3 bulan, sirkulasi kemudian fungsi paru-paru membaik, lalu pasca 1 hingga 9 bulan, batuk lalu sesak napas berkurang. Setelah satu tahun, risiko penyakit jantung bermetamorfosis menjadi setengah dari perokok, juga setelahnya lima tahun, risiko neoplasma mulut, tenggorokan, esofagus, lalu kandung kemih berkurang setengahnya.
Artikel ini disadur dari Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Kenali Dampak Buruk Rokok