JAKARTA – Parodi Perjamuan Terakhir dalam membuka Olimpiade Paris tak belaka menuai kritik keras dari bermacam pihak seperti miliarder dunia, Elon Musk . Belakangan sebuah perusahaan teknologi selama Amerika Serikat memutuskan menyita perhatian iklannya dari Olimpiade Paris 2024.
C Spire, perusahaan telekomunikasi dan juga teknologi yang mana berbasis pada Mississippi, AS, menyatakan memutuskan hubungan kerja sebanding pasca terkejut dengan insiden pada waktu malam pembukaan.
“Kami terkejut dengan penghinaan terhadap Perjamuan Terakhir selama upacara membuka Olimpiade Paris. C Spire akan menawan iklan kami dari Olimpiade,” tulis perusahaan yang dimaksud di dalam X, dikutipkan dari Wionews, Hari Senin (29/7/2024).
Presiden serta pimpinan perusahaan, Suzy Hays, mengungkapkan C Spire menyatakan membantu para atlet yang dimaksud sudah pernah bekerja keras untuk bermetamorfosis menjadi bagian dari Olimpiade. “Namun, kami tidak ada akan bermetamorfosis menjadi bagian dari penghinaan yang ofensif kemudian tiada dapat diterima terhadap Perjamuan Terakhir, itulah sebabnya kami menawan iklan kami dari Olimpiade.”
Belum jelas bentuk iklan apa yang dimaksud ditarik atau berapa banyak yang dihabiskan C Spire untuk berubah menjadi bagian dari Olimpiade.
Sementara itu, panitia Olimpiade pada Mingguan (28/7) merilis pernyataan mengajukan permohonan maaf terhadap umat Katolik kemudian kelompok Kristen lainnya yang marah berhadapan dengan parodi Perjamuan Terakhir pada upacara pembukaan.
“Jelas tiada ada niat untuk menunjukkan rasa bukan hormat untuk kelompok agama mana pun. (Upacara pembukaan) mencoba merayakan toleransi komunitas. Kami percaya ini tercapai. Jika ada warga yang tersebut tersinggung, kami benar-benar minta maaf,” kata juru bicara Paris 2024 Anne Descamps di konferensi pers.
Segmen khusus upacara pengaktifan yang dimaksud bertujuan menjadi momen besar untuk representasi queer lalu drag. Namun, saat para pemain berkumpul ke meja dengan latar belakang Sungai Seine dan juga berpose seperti Yesus lalu 12 Rasul pada lukisan karya Leonardo da Vinci, hal itu tampak tiada menyenangkan dan juga tak tulus.
Thomas Jolly, direktur artistik upacara pembukaan, membela produksi yang disebutkan sebagai simbol inklusi. “Subjek kami tidak untuk berubah menjadi subversif. Kami bukan pernah ingin berubah menjadi subversif. Kami ingin berbicara tentang keragaman. Keragaman berarti bersama,” kata Jolly.
Artikel ini disadur dari Setelah Elon Musk, Perusahaan Teknologi AS Tarik Iklan Imbas Parodi Perjamuan Terakhir
Post Views: 2