Indeks

Trauma kemudian Penghiburan Hwang Seon-hong usai Timnas Indonesi Jegal Korea Selatan U-23 ke Olimpiade

Hwang Seon-hong mengaku kekalahan Timnas Korea Selatan U-23 dari Indonesi U-23 meninggalkan trauma mendalam. Mantan pembimbing Korea Selatan U-23 menceritakan langkah bangkit pasca kekalahan memilukan itu.

Hwang Seon-hong mengalami fase naik-turun sepanjang tahun 2024. Pelatih kepala berusia 56 tahun itu sempat dipercaya menangani Korea Selatan U-23 dengan misi lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Ironisnya, Hwang gagal menjalankan misinya dikarenakan dihadang rekan senegaranya yang tersebut melatih Timnas Indonesi U-23, Shin Tae-yong. Kala itu, Timnas Korea Selatan U-23 tumbang dari Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024 melalui drama adu penalti (10-11) pasca bermain imbang 2-2 di Abdullah bin Khalifa Stadium, 26 April 2024 lalu.

“Gagal lolos ke final Olimpiade memproduksi hatiku terluka,” kata Hwang disitir dari Naver, Kamis (28/11/2024).

Akan tetapi, Hwang tidak ada menyerah. Beberapa ketika setelahnya kekalahan memilukan itu, ia meninggalkan dari kursi kepelatihan lalu menerima tawaran dari klub Daejeon Hana Citizen. Hwang pun masih menjabat sebagai instruktur kepala hingga pada waktu ini.

“Namun, aku merasa bahwa cara terbaik untuk menyembuhkan rasa sakit itu adalah dengan mencari solusi di dalam lapangan olahraga, jadi aku menerima tawaran berubah menjadi instruktur ke Daejeon,” ungkap Hwang.

“Aku memang benar sejumlah berpikir kemudian khawatir. Namun, aku pikir jikalau aku menyerah, itu berarti ‘akhir’. Aku terus-menerus mengingatkan diriku untuk bertahan kemudian akhirnya memutuskan untuk melanjutkan,” sambungnya.

Hwang mengakui kekalahan dari Indonesia U-23 adalah salah satu penyesalan terbesar di hidupnya. Dia mencoba untuk bangkit kemudian menebus kesalahan dengan menyebabkan Daejeon Hana Citizen menuju kejayaan.

“Saya merasa sangat menyesal untuk para penggemar serta orang-orang yang terlibat pada planet sepak bola. Beban ke hati saya sangat berat, juga saya merasa perlu menebusnya. Untuk itu, saya ingin menghasilkan kelompok Daejeon bermetamorfosis menjadi lebih tinggi solid, mengembangkan pemain berbakat, juga memberikan kontribusi bagi sepak bola Korea,” ujarnya.

“Meskipun mengalami kegagalan ke regu nasional Olimpiade, banyak pelajaran yang tersebut saya ambil dari tahapan tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Timnas Nusantara U-23 yang tersebut berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 juga gagal mewujudkan impian ke Olimpiade Paris 2024. Langkah pasukan Shin Tae-yong terhentikan setelahnya kalah dalam semifinal dari Uzbekistan, tunduk ke perebutan tempat ketiga dari Irak, dan juga tumbang di dalam fase play-off konfederasi menghadapi Guinea.

Artikel ini disadur dari Trauma dan Penghiburan Hwang Seon-hong usai Timnas Indonesia Jegal Korea Selatan U-23 ke Olimpiade

Exit mobile version