Sering Marah-marah Menyebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?

JAKARTA – Sering marah-marah dipercaya bisa jadi menyebabkan seseorang darah lebih tinggi atau hipertensi. Banyak yang menganggap hal yang disebutkan cuma sekadar mitos, namun tiada sedikit juga yang dimaksud mempercayainya sebagai sebuah fakta kesehatan.

Meski demikian, belum ada bukti yang tersebut menunjukkan bahwa banyak marah-marah menyebabkan darah membesar jangka panjang. Dokter Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, Dr. Tunggul D. Situmorang mengatakan, marah-marah yang mana diakibatkan oleh stres memang benar dapat menyebabkan tekanan darah meningkat sementara.

Ini oleh sebab itu reaksi tubuh terhadap marah akibat stres dapat memengaruhi tekanan darah. Tubuh menciptakan gelombang hormon ketika seseorang berada pada situasi stres atau marah.

Hormon-hormon itulah yang dimaksud sementara meningkatkan tekanan darah dengan menyebabkan jantung berdetak tambahan cepat lalu pembuluh darah menyempit.

“Apakah seseorang yang digunakan emosional berubah jadi salah satu risiko penyakit hipertensi? Yang pasti adalah penduduk yang dimaksud lagi emosi tensinya tinggi,” kata Dr. Tunggul di acara peringatan keras Hari Hipertensi Sedunia 2024 pada Hotel Mercure, Kuningan, DKI Jakarta Selatan, Hari Jumat (17/5/2024).

Meski begitu, Dr. Tunggul memastikan, bahwa marah-marah belum tentu berubah menjadi atau memicu seseorang memiliki risiko penyakit darah tinggi.

“Tetapi apakah ia hipertensi? Belum tentu. Kecuali bahwa ia marah-marahnya itu akibat sudah ada tidak ada aman sebab tekanan darah tinggi,” jelasnya.

“Jadi yang mau dikatakan sebenarnya itu adalah persepsi yang tersebut timbul bahwa warga dengan marah-marah itu pasti hipertensi, ya nggak. Orang yang mana marah tekanannya darah tinggi,” lanjutnya.

Dr. Tunggul juga kembali menegaskan, bahwa pada dasarnya, tekanan darah yang berkaitan dengan marah serta stres dapat sangat dramatis. Namun, pada saat amarah juga stres hilang, tekanan darah akan kembali normal.

Baca juga:  Penting Diketahui, Segini Batas Aman Konsumsi Gula Tiap Hari

Karena itu, marah tak dapat bermetamorfosis menjadi tolak ukur seseorang didiagnosis tekanan darah tinggi. Pasalnya, berbagai kriteria khusus yang mana memproduksi seseorang dapat dikatakan mengidap penyakit tersebut.

“Mendapatkan diagnosis hipertensi ada kriterianya,” tandasnya.

Artikel ini disadur dari Sering Marah-marah Menyebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *